Translate

Senin, 24 Juni 2019

PENGERTIAN SINYAL DIGITAL & ANALOG



A. SINYAL ANALOG
Signal Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise.
Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
l  Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
l  Frekuensi adalah Jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
l  Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

v  Kelebihan Sinyal Analog

Sinyal analaog memiliki potensi jumlah tak terbatas resolusi sinyal. Dibandingkan dengan sinyal-sinyal digital, sinyal analog kepadatan tinggi, dapat dilakukan pengolahan lebih sederhana dibandingkan dengan setara digital. Sinyal analog dapat diproses secara langsung oleh komponen analog, meskipun beberapa proses tidak tersedia kecuali dalam bentuk digital.

v  Kelemahan Sinyal Analog

Kelemahan dari teknologi ini adalah tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti. Karena hal ini disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus – menerus merekam perubahan yang terus menerus terjadi, dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh teknologi analog ini selalu ada peluang keragu – raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah teknologi yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan ketepatan angka – angka yang benar dan pas, kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung akan berdampak besar dalam hasil akhirnya. Dan teknologi ini butuh ketepatan dan ketelitian yang akurat, salah satu bentuknya adalah otak kita.




B. SINYAL DIGITAL
Signal Digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada isyarat digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat memengaruhi nilai akurasi system digital.
Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
v  Kelebihan Sinyal Digital
Kelebihan informasi digital adalah kompresi dan kemudahan utnuk ditranfer ke media elektronik lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet, misalnya dengan menaruhnya ke suatu website atau umumnya disebut dengan meng – upload. Cara seperti ini disebut online di dunia cyber.
Beberapa kelebihan dari sistem digital adalah :
Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reability) lebih baik, pemakain ruang yang lebih kecil dan konsumsi daya yang lebih rendah
Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak
Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkemban
Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru
Teknologi digital menyediakan kapasitas transmisi yang besar
Kemampuan memproduksi sinyal yang lebih baik dan akurat.
Mempunyai reliabilitas yang lebih baik (noise lebih rendah akibat imunitas yang lebih baik).
Fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik.
Kemampuan pemrograman yang lebih mudah.
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
Sistem komunikasi digital berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal.
v  Kelemahan Sinyal Digital
Sinyal digital juga mempunyai beberapa kerugian dibandingkan dengan sinyal analog, bahwa sinyal digital memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single – sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sinyal digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar.




Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital
A. Signal Analog
Bersifat Contiune
Bagus di gunakan untuk komunikasi yang lintasannya rendah
Kemungkinan error besar
Perbaikan error sulit
Mudah terkena noise
Kapasita Informasi rendah
Sukar dilakukan modifikasi informasi
Menggunakan konsep frekuensi
Boros Bandwith
B. Signal Digital 
Bersifat discrete (0 dan 1)
Bagus digunakan untuk komunikasi yang lalu lintas nya tinggi
Kemungkinan error kecil
Perbaikan error lebih mudah
Lebih tahan terhadap noise
Kapasitas informasi lebih besar
Lebih mudah dilakukan modifikasi informasi
Menggunakan konsep biner/bit
Lebih hemat bandwith

SENSOR SUHU

*RANGKAIAN SENSOR SUHU DENGAN DIODA:


 
Rangkaian ini menggunakan dua buah transistor 2N4401 yang bekerja sebagai switch. Ketika dioda D1 yang digunakan sebagai sensor panas menerima panas, maka transistor Q1 akan aktif dan memberikan tegangan 0,7 volt pada kaki basis transistor Q2, sehingga transistor Q2 juga akan aktif dan menggerakkan relay. Resistor variable 10K digunakan untuk mengatur rangkaian untuk mengaktifkan relay sesuai dengan suhu yang diinginkan (sebagai pengatur tegangan referensi).


*RANGKAIAN SENSOR SUHU DENGAN THERMISTOR:




SENSOR CAHAYA



1. Light Sensor
    Keadaan dimana lampu akan menyala pada saat komponen LDR tidak mendapatkan cahaya.
  



   Komponen-komponen yang dibutuhkan:
   a. LDR                                  1 buah
   b. Resistor 100k, 1k          @1 buah
   c. Transistor BC547               2 buah
   d. Battery 9V                         1 buah
   e. Dioda 1n4002                    1 buah
   f.  Lampu                               1 buah
  
Prinsip Kerja 
LDR dan R1 sebagai pembagi tegangan. Saat LDR Tidak mendapakan cahaya (gelap) maka hambatan pada LDR semakin besar >100k dan R1 kecil maka tidak ada arus yang melewati kaki basis Transistor Q1 dan Transistor Q2 tidak mengaktifkan relay RL1 (Normally Open).
Saat LDR mendapakan cahaya maka hambatannya menjadi kecil <100k sehingga arus melewati kaki basis Transistor Q1 dan mengaktifkan Transistor Q2 yang mengaktifkan relay RL1 dari keadaan Normally Open ke Normally Close sehingga lampu mendapatkan arus lisrik bolak-balik dari sumber tegangan AC.

2. Dark Sensor
    Keadaan dimana lampu akan menyala pada saat komponen LDR mendapatkan cahaya.



  Komponen-komponen yang dibutuhkan:
   a. LDR                                  1 buah
   b. Resistor 10k, 1k          @1 buah
   c. Transistor BC547               2 buah
   d. Battery 9V                         1 buah
   e. Dioda 1n4002                    1 buah
   f.  Lampu                               1 buah
  
Prinsip Kerja 
LDR dan R1 sebagai pembagi tegangan. Saat LDR mendapakan cahaya maka hambatannya menjadi kecil <10k dan R1 lebih besar sehingga tidak ada arus yang melewati kaki basis Transistor Q1 dan Transistor Q2 tidak mengaktifkan relay RL1 (Normally Open).
Saat LDR tidak mendapatkan cahaya (gelap) maka hambatannya kecil >10k dan R1 lebih rendah sehingga arus melewati kaki basis Transistor Q1 dan mengaktifkan Transistor Q2 yang mengaktifkan relay RL1 dari keadaan Normally Open ke Normally Close sehingga lampu mendapatkan arus lisrik bolak-balik dari sumber tegangan AC.