Translate

Minggu, 03 Februari 2019

KAMERA VIDEO


Kamera video Video Camera Recorder ) adalah kamera elektronik untuk menangkap gambar bergerak (Motion) dalam format video. Kamera video sendiri dalam perkembangannya dimulai dari kamera video analog dan berkembang menjadi kamera video digital. Di era modern, cara kerja kamera video analog sudah banyak ditinggalkan. Karena fungsi kamera video dan kualitas yang dihasilkan kamera video digital lebih bagus dan lebih mudah dikelola.

Prinsip kerja video kamera dapat digambarkan sebagai berikut:
  1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).
  2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
  3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel
  4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar. 
  5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.
  6. Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera.
Saat ini sensor CCD sudah banyak digantikan dengan sensor CMOS yang lebih murah.

Kebanyakan kamera video, jendela intip atau eye finder sudah berwarna dan bukan hitam putih. Jarak antara lensa dengan sensor CCD disebut focal length. Sebenarnya focal length mempengaruhi efek zoom in ataupun zoom out. Sehingga kita bisa mengambil gambar video dari jarak dekat atau pun jarak jauh. Gambar mengenai sensor CCD yang sangat peka terhadap cahaya. sensor CCD memiliki jutaan sensor, semakin banyak jumlah sensor, maka semakin detil juga video yang dihasilkan.

Kamera video mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan suara dan mengkonversi menjadi data digital. Gambar yang masuk ke CCD juga akan tampil di layar LCD. Sensor CCD diteruskan ke konverter sehingga mengubah data analog menjadi data digital. Konverter yang digunakan adalah konverter ADC ( Analog Digital Converters )

Dalam waktu yang bersamaan, cara kerja kamera video juga menyimpan sinyal suara dan dirubah menjadi data digital. Data digital disimpan dalam media penyimpanan secara terus menerus selama kamera dalam keadaan merekam. Media penyimpanan video ada berbagai macam. VCD, DVD, ataupun Mini DV. 

*JENIS-JENIS SENSOR VIDEO:


CCD = PERANGKAT DASAR BIAYA


Disingkat dengan CCD. Suatu alat pencitraan untuk menkonversikan cahaya 
menjadi arus elektrik yang proporsional (analog). Sebuah CCD memiliki 
lapisan-lapisan filter yang membagi warna menjadi warna merah 
, hijau, biru agar bisa diproses secara digital oleh kamera.Adadua macam 
jenis CCD, yaitu garis linier yang digunakan dalam pemindai datar, alat 
pengcopy digital dan Scanner Graphic Arts; serta rangkaian datar yang 
digunakan dalam camcorder, kamera video tidak bergerak, kamera 
digital dan kinerja tinggi. 

FUNGSI CCD: Fungsi CCD yang menerima cahaya yang telah 
dibeli Lensa CCD akan dirancang / dibuat dengan bahan yang tahan panas. 
CCD juga berfungsi untuk fungsi tertentu, seperti infra merah, hitam 
Putih atau warna .. 
Sensor CCD (charge-coupled device) berfungsi yaitu mengubah cahaya 
menjadi elektron. Untuk mengetahui cara sensor bekerja kita harus 
mengetahui prinsip kerja sel surya. Anggap saja sensor yang digunakan di
kamera digital seperti memiliki ribuan bahkan jutaan sel surya yang kecil 
dalam bentuk matrik dua dimensi. Masing-masing menjual akan mentransformasi 
cahaya dari sebagian kecil gambar yang ditangkap menjadi elektron. 
CCD mengubah cahaya menjadi elektron dan output dari sensor CCD 
memberikan hasil berupa tegangan, alias analog benar-benar piranti. Maka 
itu pada kamera bersensor CCD, proses konversi analog-ke-digital (ADC) 
dilakukan di luar sensor chip. 
Untuk menangkap dan mengelola konfersi foton ke elektron. Selebihnya 
di lakukan oleh prosesor 
CCD dapat dioptimalkan untuk menangkap cahaya yang berkualitas 
tinggi. 
CCD dapat menghasilkan foto-foto dengan rentang perbandingan yang lebih baik,
warna yang lebih akurat dan sinyal lemah (noise) yang lebih rendah. 

CCD CARA:
Lensa menerima cahaya dan mengembalikan ke CCD. 
Fotodioda pada CCD merespons cahaya yang mengenainya. 
Lensa menerima cahaya dan mengembalikan ke CCD l
Fotodioda pada CCD merespons cahaya yang mengenainya. 
Cahaya ini  direspon fotodioda dengan menghasilkan muatan sesuai dengan variasi warna yang diterima. 
Muatan tersebut akhirnya ditransfer ke kapasitor. Setiap kapasitor dapat mentansfer muatan listrik dari satu kapasitor ke kapasitor lain. 
Muatan listrik tersebut masuk ke rantai sinyal analog untuk diolah di ADC. 
Semua proses ini dikontrol oleh sinyal clock.

CMOS (Logam-Oksida-Semikonduktor Pelengkap)







Sensor CMOS merupakan salah satu jenis sensor visual yang terdiri dari Integrated 
Circuit (IC). Pada setiap piksel, sensor CMOS disediakan. Selain itu di dalam sensor CMOS itu sendiri terdapat amplifier (penguat), pengoreksi noise, serta rangkaian pengubah dari analog ke digital, sehingga output dari sensor CMOS terdiri dari bit-bit digital. 


Kelebihan & kekurangan Kinerja CCD VS CMOS Responsivitas Sedang Sedikit lebih baik Rentang Dinamis Tinggi Keseragaman Sedang Tinggi Rendah ke Sedang Seragam Shuttering Cepat, umum Kecepatan Buruk Sedang ke Jendela Tinggi Lebih Tinggi Terbatas Antiblooming Ekstensif Antiblooming Ekstensif Tinggi ke Tidak Tinggi










Biasing dan Clocking Berganda, tegangan lebih tinggi Tunggal, tegangan rendah Contoh Aplikasi  Kamera digital  Scanner  Barcode reader  CCTV SEJARAH CHARGE COUPLED DEVICE: Tahun, 1969 F. Hunter dan K. Teer dari Philips Research Lab menemukan Bucket-Brigade Device (BBD). Transistor dari transistor ke transistor yang lain. Pengembangan dari konsep ini akhirnya dilakukan oleh Willard Boyle dan George Smith dari Bell Laboratories. Bedanya kali ini merupakan transfer muatan dari satu kapasitor ke kapasitor lain, dan diberi nama CCD. Awalnya dirancang untuk memori, akhirnya ditemukan juga CCD sensitif terhadap cahaya, akhirnya dikembangkan sebagai sensor visual. Definisi.



















Integrated Circuit (IC) Yang sensitif Terhadap cahaya Dan Mampu menyimpan Dan menampilkan data yang Dari Sebuah gambar DENGAN Cara tiap pixel Dari gambar dikonversi Ke hearts Bentuk Muatan elektrik DENGAN 
Intensitas Yang Sesuai DENGAN Spektrum warna.

JENIS - JENIS KAMERA VIDEO 

Sistem kamera digital terbagi atas 3 (tiga) sistem, sistem tersebut terbagi menurut sistem televisi di dunia yaitu :
  1. National Television System Committee (NTSC), yangdigunakan di Amerika Serikat. System ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 525 garis perdetik, 29 frame per second dan sumber tenaga listrik dengan frekuensi 60 hertz. 
  2. Phase Alternate Line (PAL), sistem inilah yang di gunakan di Indonesia dan Eropa. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 625 garis perdetik, 25 frame per second dan sumber tenaga listrik 50 herzt. 
  3. SECAM, sistem ini digunakan di Perancis. Sistem ini memiliki kemampuan merekam gambar 825 garis perdetik, 25 frame per second dan sumber tenaga listrik 50 herzt. 
Ketiga sistem tersebut tidak sejalan satu sama lainnya. Di Indonesia system televisi yang digunakan adalah sistem PAL dengan rasio 4:3. Selain itu jika dilihat dari segi penggunaan kamera televisi dalam memproduksi acara televisi terbagi atas :

  1. Kamera Studio 
  2. Kamera Portable, terdiri dari : 

  • Kamera ENG (Electronics News Gathering) 
  • Kamera EFP (Electronics Field Production) 
Secara umum dalam pemanfaatannya, kamera digunakan untuk pencarian berita atau ENG (Electronic News Gathering) dan kelompok profesional EFP (Electronic Field Production)



KAMERA STUDIO

Bentuk fisik kamera ini lebih besar dibandingkan dengan kamera elektronik lainnya. Tipe lensa yakni box lens dengan jenis zoom lens. Kelengkapan yang mendukung kamera studio yakni : Pedestal, Tripod, Rolling Tripod, Crane/Hand Crane, Porta jip dll. Selain itu dilengkapi dengan dua hand/pan bar untuk pengaturan focus, zoom maupun pergerakan kamera (Camera Movement).
Kamera ini hanya digunakan di dalam studio, selain kelengkapan di atas ada lagi kelengkapan lain yang di pasang di ruang control, seperti : CCU(Camera Control Unit), RCP(Remote Control Panel), WFM (Wave Form Monitor), Video Monitor yang berfungsi untuk setting kamera yang berada dalam studio.

KAMERA ENG

Bentuk kamera ini relatif lebih kecil dibandingkan kamera yang lain. Tipe lensanya portable lens dengan jenis zoom lens. Kamera ini di desain untuk peliputan berita karena kamera tipe ini lebih kecil dan penggunaannya relatif lebih mudah

KAMERA EFP

Kamera EFP digunakan untuk produksi di luar studio dan penyiaran langsung. Bentuk fisik kamera ini lebih kecil dibandingkan kamera studio, tipelensanya portable lens atau box lens dengan jenis zoom lens.

MEDIA PEREKAM

  • Video casset recorder (VCR)
  • Video Tape recorder (VTR)
  • Video Disc Recorder


Tidak ada komentar: