Translate

Jumat, 15 Februari 2019

PENERIMA RADIO SUPER HETERODYNE


Jenis penerima radio yang ini berbeda dengan penerima radio langsung,walaupun ada bagian-bagian yang sama tetapi jauh lebih sempurna di bandingkan dengan penerima radio langsung.penerima super heterodyne mempunyai cirikhas tersendiri.yaitu setiap isyarat yang di terimanya terlebihdahulu dirubah ke dalam suatu frekwensi tertentu yang biasanya lebih rendah,dan ini terjadi pada tingkat frekwensi antara/menengah.kelebihan dari penerima radio super heterodyne adalah dapat mencapai suatu selektifitas yang besar dibandingkan dengan penerima radio langsung,dan memiliki kesensitifan yang besar.hal ini nantinya akan memudahkan kerja dari bagian penguat IF(frekwensi antara/menengah).untuk lebih jelasnya bisa anda lihat diagram blok penerima radio super heterodyne pada "gambar-1" di bawah.
 Berikut adalah beberapa blok rangkaian radio super heterodyne:
1-) ANTENA:
di udara banyak sinyal frekwensi radio dari berbagai macam pemancar radio,maka antena berfungsi untuk menangkap sinyal-sinyal frekwensi radio tersebut untuk di salurkan ke penala dan penguat frekwensi tinggi(penguat RF).
2-)PENALA & PENGUAT FREKWENSI TINGGI(RF):
gelombang radio yang di terima antena adalah terdiri dari berbagai macam gelombang radio dari berbagai macam pemancar radio.maka rangkaian penala berfungsi untuk memilih salah satu gelombang radio yang diterima antena untuk dikuatkan oleh penguat frekwensi tinggi(RF).sinyal radio yang di pilih oleh rangkaian penala merupakan sinyal radio yang frekwensinya sama dengan frekwensi yang di bangkitkan oleh rangkaian penala,yang biasanya terdiri dari rangkaian L(induktor) & C(kapasistor).apakah anda pernah mendengar tentang resonansi?,kurang lebih seperti itulah sistem yang di pakai rangkaian penala.sedangkan penguat frekwensi tinggi(RF) berfungsi untuk menguatkan gelombang radio yang telah di pilih oleh rangkaian penala,yang selanjutnya akan di salurkan ke blok rangkaian pencampur(mixer).
3-)OSILATOR LOKAL:
osilator lokal berfungsi untuk membangkitkan sinyal frekwensi tinggi yang lebih tinggi frekwensinya dari frekwensi penala/penguat frekwensi tinggi(RF),sehingga frekwensi selisih dari kedua rangkaian tersebut(osilator lokal & penala) menghasilkan sinyal frekwensi antara/menengah(IF).
4-)PENCAMPUR(MIXER):
bagian pencampur(mixer) digunakan untuk merubah getaran RF menjadi getaran IF(frekwensi antara/menengah) yang kemudian hasilnya disalurkan ke bagian penguat frekwensi antara/menengah(IF).misalnya sebuah getaran RF rangkaian penala sebesar 4.000khz,sedangkan getaran yang ada pada osilator lokal sebesar 4.400khz.maka pada bagian IF akan terjadi 4.400khz-4.000khz=400khz.
sekang kalau frekwensi yang di terima rangkaian penala sebesar 3.500khz,maka frekwensi yang ada pada osilator lokal harus ada sebesar 3.900khz agar pada IF(frekwensi antara/menengah) tetap sebesar 400khz.
biasanya untuk radio yang berada di jalur gelombang AM & SW menggunakan frekwensi sekitar 450khz±,sedangkan untuk radio yang berada di jalur gelombang FM menggunakan frekwensi IF sekitar 10,7mhz± atau bahkan lebih,sesuai dengan jalur frekwensi yang digunakan atau bisajadi sesuai dengan ketentuan pabrik pembuat nya.
5-)PENGUAT FREKWENSI ANTARA/MENENGAH (IF):
bagian ini(penguat IF) di pergunakan untuk mempertinggi atau memperkuat itensitas getaran IF sehingga cukup untuk di deteksi.bagian penguat IF bisa terdiri lebih dari 1 tingkat.bahkan untuk jenis pesawat radio komunikasi tertentu,bagian ini menggunakan 4 atau 5 tingkat penguatan.
6-)PEMBATAS(LIMITER):
 bagian ini berfungsi untuk meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata).maka dari itu bagian ini tidak di perlukan untuk gelombang AM(Amplitudo Modulasi),sehingga pada rangkaian penerima AM setelah bagian penguat IF langsung di salurkan ke bagian detektor.
7-)PENGENDALI PENGUAT OTOMATIS/AGC(Automatic Gain Control):
bagian ini berfungsi untuk mengatur tegangan output limiter secara otomatis agar tetap stabil.
8-)DETEKTOR/DEMODULATOR:
sinyal yang berasal dari output penguat IF atau bagian limiter masih berupa campuran gelombang berfrekwensi tinggi IF dan gelombang berfrekwensi rendah audio(AF) yang berasal dari pemancar radio.maka dari itu bagian detektor berfungsi untuk memisahkan antara gelombang berfrekwensi tinggi(IF/RF) dengan gelombang audio(AF).pada rangkaian detektor ini sinyal gelombang frekwensi tinggi(IF/AF) di buang & sinyal audio(AF) nya di teruskan ke penguat audio(AF).
9-)DE-EMPHASIS:
De-emphasis berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan(terlalu tinggi) yang dikirim oleh pemancar.pada penerima radio AM(Amplitudo Modulasi) bagian ini juga tidak di perlukan tapi pada radio penerima FM(Frekwensi Modulasi) bagian ini sangat di perlukan.
10-)PENGUAT AUDIO/AF(Audio Frekwensi):
sinyal audio yang berasal dari detektor masih terlalu lemah sehingga tidak dapat menggerakkan memberan sepeaker,sehingga harus di kuatkan melalui bagian ini.
11-) SPEAKER:
sinyal audio yang telah dikuatkan oleh penguat AF masih berupa getaran listrik sehingga tidak dapat di dengar oleh telinga manusia.agar sinyal audio tersebut dapat di dengar oleh telinga manusia,maka sepeaker inilah yang diperlukan untuk merubah sinyal getaran listrik audio menjadi getaran mekanik audio yang dapat di dengar oleh telinga manusia yang bersumber dari memberan pada speaker.
untuk mengetahui contoh sekema rangkaian penerima super heterodyne lihatlah gambar dibawah:






Tidak ada komentar: